Metode Forward Chaining dan Backward Chaining
Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IF dari aturan IF-THEN. (Kusrini, 2007).
Forward chaining digunakan jika:
a.
Banyak aturan berbeda yang dapat memberikan kesimpulan yang sama.
b.
Banyak cara untuk mendapatkan sedikit konklusi.
c. Benar-benar sudah mendapatkan pelbagai fakta dan ingin mendapatakn konklusi
dari fakta-fakta tersebut.
Adapun
kelebihan dan kelemahan forward chaining yaitu
:
Kelebihan :
a. Kelebihan utama dari forward chaining yaitu
metode ini akan bekerja dengan baik ketika problem bermula dari mengumpulkan/
menyatukan informasi lalu kemudian mencari kesimpulan apa yang dapat diambil
dari informasi tersebut.
b. Metode ini mampu menyediakan banyak sekali
informasi dari hanya jumlah kecil data.
Kelemahan :
a.
Kelemahan utama metode ini yaitu kemungkinan tidak adanya cara untuk
mengenali dimana beberapa fakta lebih penting dari fakta lainnya.
b.
Sistem bisa saja menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan. Walaupun
jawaban dari pertanyaan tersebut penting. Namun hal ini akan membingungkan user
untuk menjawab pada subjek yang tidak berhubungan.
Metode Backward Chaining Merupakan kebalikan dari forward chaining dimana mulai dengan sebuah hipotesa (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: ‘Object-Driven/Goal-Driven‘.
Catatan: inference engine adalah bagian dari sistem pakar yang mencoba menggunakan informasi yang diberikan untuk menemukan objek yang sesuai. Inference engine mempunayi 2 kategori yaitu deterministic dan probabilistik. Sedangkan dasar untuk membentuk inference engine diantaranya: forward chaining, backward chaining dan rule value (merupakan pendahulu dari forward dan backward chaining).
Backward Chaining: Pencocokan fakta
atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain
penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis
tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
0 comments
Post a Comment